Wednesday, February 20, 2019

Budidaya Lele Pakan Kohe Sapi & Kemandirian Pangan

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, 21 Februari 2019. Kalau ingin melihat banyaknya peternakan sapi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Itu hanya dapat di temui di Dusun IV Talang Padang Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi. Peternakan-peternakan Sapi yang di miliki hampir sebagian besar masyarakat di Dusun Talang Padang yang ± Berpenduduk 300 Kepala Keluarga, dan sebanyak ± 30 Kepala Keluarga yang melakukan usaha peternakan sapi (sumber : Kelompok Tani “Sido Ngumpul”. Tahun 2018).  Rata-rata jumlah sapi yang di pelihara masing-masing keluarga sebanyak 4 ekor sapi, membuat dusun ini menjadi berbeda dari desa-desa lainnya di Kabupaten PALI. Peternakan yang di lakukan secara konpensional melalui sistem gembala, sudah menjadi Nilai-nilai Kearifan Lokal yang di miliki desa tersebut yang patut untuk di pelihara dan di kembangkan agar kemurnian dari nilai-nilai kearifan lokal tersebut menjadi sebuah investasi usaha daya tarik. Desa Benakat Minyak Adalah salah desa yang berada di wilayah pinggiran Kawasan Huta Produksi, Desa ini juga adalah desa yang terdapat banyak sumur-sumur minyak bumi, pertanian padi sawah untuk mememuhi kebutuhan akan beras sendiri sudah semenjak dulu di usahakan oleh beberapa rumah tangga tani. Kerena selain usaha karet alam yang merupakan pendapatan utama sebagian besar masyarakat, mereka merupakan penduduk datangan yang di dominasi oleh masyarakat jawa yang berlatar belakang petani.
Desa Benakat Minyak terutama Dusun IV Talang padang adalah desa yang berbatasan langsung dengan wialayah Kabupaten Musi Banyu Asin, masyarakat Dusun Talang padang adalah bagian dari masyarakat secara mayoritas pendapatan keluarga di peroleh dari hasil berkebun karet alam, dimana pendapatan dari hasil karet alam belum ada tanda-tanda pada perubahan ke arah yang lebih baik. Kebutuhan pangan dan sandang yang di peroleh dari hasil penjualan karet alam, juga masih di pasok dari Kabupaten lain, membuat kondisi ekonomi keluarga tani di Dusun Talang Padang belum mengarah pada perbaikan, dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan dan sandang secara mandiri. Ini disebabkan masih besarnya harapan masyarakat akan terjadinya perubahan peningkatan harga karet alam yang mereka terima. Kebun-kebun karet rakyat yang ada di Dusun Talang Padang adalah termasuk wilayah yang berada di kawasan hutan produksi. Kebun-kebun karet alam yang mereka usahakan masih dalam proses perijinan untuk menjadi Perhutanan Sosial agar usaha perkebunan karet tersebut mendapatkan legalisasi pemerintah terkait.  Program Pehutanan Sosial (PS) adalah program pengelolaan hutan yang dapat di kelolah oleh masyarakat di sekitar hutan. Kayu merupakan hasil hutan produksi yang paling dominan dibandingkan jenis hasil hutan lainnya. Kayu yang di hasilkan dari hutan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas dalam bentuk pulp kayu, baha baku bangunan dan lain sebagainya.
Jenis-jenis kayu yang di hasilkan dari hutan produksi tentunya termasuk kedalam jenis kayu komersial dan tidak termasuk dalam katagori langka. Jenis-jenis kayu yang di hasilkan dari hutan produksi meliputi kayu jati, kayu jabon, kayu sengon, kayu meranti, kayu pinus, kayu eboni, kayu mahoni, kayu akasia dan sebagainya.  Sedangkan Hasil Hutan Non Kayu : Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Merupakan hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunannya dan budidaya keculai kayu yang berasal dari hutan. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah dan memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi produk hutan andalan. Jenis-jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Meliputi rotan, getah damar (kopal), getah pinus (resin), bambu, buah-buahan, sagu, madu, nipah, dan lain sebagainya. Sedangkan pemanfaatan kawasan di areal hutan ini berupa Budidaya : Tanaman obat, tanaman Hias, janur, lebah, ulat sutera, penangkaran satwa, sarang burung walet dan budidaya hijauan makanan ternak. Selain itu juga kawasan hutan produksi dapat di usahakan kegiata-kegiataan berupa pemanfaatan jasa lingkungan merupakan kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.
Pemanfaatan jasa lingkungan di areal hutan produksi meliputi : Pemanfaatan aliran air, prmanfaatan air, wisata alam, perlingdungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan lingkungan, penyerapan dan atau penyimpanan karbon.
Sumber : https://foresteract.com/hutan-produksi Diakses pada selasa 15 oktober 2018 pukul 14.00 WIB. Potensi usaha-usaha yang dapat di kembangkan pada wilayah hutan produksi, begitu banyak dan harapannya ini dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk dapat meningkatkan prekonomian keluarga pada usaha-usaha lain selain karet alam yang selama ini mereka menaru harapan akan adanya perubahan dari harga karet alam.  Harapan akan meningkatnya Harga Karet Alam yang dapat merubah kondisi prekonomian keluarga mereka, yang menyebabkan potensi-potensi usaha-usaha berbasis pertanian lainnya tidak tergali dan tereksploitasi secara maksimal karena masih manaruh harapan pada peningkatan harga karet alam. Potensi-potensi usaha pertanian lainnya selain berkebun Karet Alam, menjadi sesusatu hal yang di anggap tidak dapat memberikan kepastian dalam perbaikan ekonomi keluarga.  Limbah kotoran sapi yang di hasilkan bagi setiap rumah tangga peternak, dimana selama ini kotoran-kotoran sapi pada usaha peternakan yang tidak intensif masih menggunakan cara-cara usaha yang tidak benar yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan di sekitar, padahal apabila masyarakat mengetahui dan memiliki kemauan untuk dapat merubah pola-pola peternakan sapi tersebut, dapat mengurangi pencemaran-pencemaran lingkungan dan manpaat ekonomis yang berlipat dari usaha peternakan sapi-sapi yang mereka lakukan. Menurut Soehadji, limbah peternakan meliputi semua kotoran yang di hasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan, baik berupa limbah padat dan cairan gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah limbah semua limbah yang berbentuk cairan, atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air dari pencucian alat-alat) sedangkan limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam fase gas. Pencemaran karena gas metan menyebabkan bau yang tidak enak bagi lingkungan sekitar. Gas metan (CH4) berasal dari proses pencernaan ternak ruminansia. Gas metan ini adalah salah satu gas yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon, dengan laju 1 % per tahun dan terus meningkat. Apalagi di Indonesia, emisi metan per unit pakan atau laju konversi metan lebih besar karena kualitas hijauan pakan yang diberikan rendah. Semakin tinggi jumlah pemberian pakan kualitas rendah, semakin tinggi produksi metan. Dampak limbah peternakan : Limbah ternak masih mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan jasad renik yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu studi mengenai  pencemaran air oleh limbah peternakan melaporkan bahwa total sapi dengan berat badannya 5.000 kg selama satu hari, produksi manurenya dapat mencemari 9.084 x 10 7 m3 air. Selain melalui air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 % merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva lalat, sementara kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal untuk bertelur lalat. Lalu, dampak bagi sebagian warga dekat dengan salah satu peternakan sapi di daerah tersebut yaitu, pencemaran udara yang mengakibatkan terciumnya aroma tidak sedap dari limbah/kotoran sapi-sapi tersebut. Kehadiran limbah ternak dalam keadaan kering pun dapat menimbulkan pencemaran yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00, kandungan debu pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati ambang batas yang dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000 mg/m3). Salah satu akibat dari pencemaran air oleh limbah ternak ruminansia ialah meningkatnya kadar nitrogen. Senyawa nitrogen sebagai polutan mempunyai efek polusi yang spesifik, dimana kehadirannya dapat menimbulkan konsekuensi penurunan kualitas perairan sebagai akibat terjadinya proses eutrofikasi, penurunan konsentrasi oksigen terlarut sebagai hasil  proses nitrifikasi yang terjadi di dalam air yang dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan biota air. Dari ulasan di atas dampak dari pencemaran lingkungan yang di sebabkan oleh limbah kotoran sapi masyarakat di Desa Benakat Minyak atau khususnya Dusun Talang Padang, perlu di adakan sebuah penelitian untuk dapat mengkaji sampai sejauh mana sumbangan tingkat pencemaran lingkungan, udara dan air yang di akibatkan oleh kotoran-kotoran ternak yang ada,  baik itu :  a). Sumbangan gas metan limbah dari kotoran ternak masyarakat Dusun Talang Padang yang menyebabkan pemanasan global. b). Menggagu kehidupan masyarakat sekitar dari sumbangan bau yang tidak sedap yang di keluarkan oleh limbah-limbah kotoran sapi tersebut. c). Sumbangan Pencemaran air yang diperlukan bagi masyarakat di sekitar terhadapa dampak dari limbah kotoran sapi tersebut. d). Sumbangan pencemaran lingkungan dari kandungan air manure, merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan, perkembangan larva lalat, dan  bertelur lalat. e). Dan sumbangan pencemaran udara, limbah kotoran sapi sebagai penghasil debu, apakah sumbangan debu yang telah merusak pencemaran lingkungan sudah melewati ambang batas. Pencemaran lingkungan, air dan udara yang di sebabkan oleh limbah kotoran sapi di Dusun Talang Padang khusunya bisa dikatakan telah menyebabkan kerugian bagi masyarakat di sekitar, salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran-pencemaran tersebut, kita mencoba untuk menggali potensi dari limbah kotoran sapi tersebut. Terutama manpaat-manpaat yang terkandung dalam limbah kotoran sapi tersebut. Banyaknya manpaat dari limbah kotoran sapi, merupakan menjadi potensi yang dapat di eksploitasi sebagai usaha-usaha untuk perbaikan ekonomi masyarakat di Dusun Talang Padang. Baik itu pemanpaatan sebagai pupuk kandang untuk keperluan pemupukan tanaman, di jual secara komersil, juga limbah kotoran sapi dapat menciptakan kemandirian bahan bakar (Bio Gas) untuk keperluan rumah tangga. Selain itu adanya tren masyarakat-masyarakat desa di kabupaten-kabupaten lainnya, khusunya di pulau jawa, kotoran sapi di pergunakan sebagai pakan Ikan Lele. Karena menurut beberapa informasi dan penelitian yang dilakukan oleh Suprio Guntoro, salah satu peneliti terbaik Kementrian Pertanian yang berasal dari BPTP Bali, mengintroduksikan olahan kotoran sapi sebagai pakan ternak. Usaha tani ini merupakan usaha untuk mengintegrasikan antara ternak sapi dengan itik dan lele. Menurutnya kandungan protein yang terdapat dalam kotoran sapi berkisar 5-6 % s/d 7-10 % tergantung apa yang di konsumsi sapi tersebut. Namun, tentunya Introduksi pakan ini tidak dengan begitu saja  diberikan kepada  ternak lain, melalui berbagai proses yang mana salah satu tahapannya adalah dengan fermentasi dengan Microba Dekomposer. (Sumber : pada artikel yang di buat “Tingkatkan Nilai Ekonomi, Kotoran Sapi Jadi Pakan Bergizi Ternak”. Yang diterbitkan situs media online : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BALI 31 Oktober Tahun 2016 Pukul 0:24 ).Itulah sedikit informasi dan yang melatar belakangi program ini, mengenai pencemaran yang di sebabkan oleh limbah kotoran sapi dengan memanpaatkan potensi dan manfaat dari kotoran sapi, sebagai usaha-usaha untuk memperbaiki kondisi prekonomomian masyarakat, terutama untuk menyediakan kebutuhan akan daging ikan bagi masyarakat Dusun Talang Padang yang selama ini kemandirian dalam usaha-usaha untuk menyediakan kebutuhan daging ikan yang di anggap masyarakat setempat masih cukup sulit untuk di usahakan. Selain itu usaha-usaha untuk dapat memberikan kemampuan beternak ikan lele sisitem bioplok yang menggunakan pakan limbah kotoran sapi bagi masyarakat Dusun Talang Padang Desa Benakat Minyak, sudah dilakukan pada bulan januari tahun 2018, yang di uji coba di 3 (tiga) lokasi, dengan sumber bibit ikan dan kolam yang berbeda. Selain itu juga sedikit leuar dari topik program yang di sampaikan, bahwa upaya-upaya yang di lakukan oleh PT. PERTAMINA, EP. Asset 2 Pendopo Field. Melalui Kegiatan-kegiatan pemberdayaan “Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pertamina PPMP” memanpaatkan limbah kotoran sapi di Dusun Talang Padang sebagai pupuk organik yang di aplikasikan pada usaha budidaya Jahe merah, Kunyit, dan temulawak program penanaman tanaman rempah dan obat. Budidaya tanaman obat dan rempah di Dusun Talang Padang telah di koordinir dengan terbentuknya Kelompok Tani Usaha Budidaya Tanaman Obat dan Rempah yang bernama “Kelompok Tani Sido Ngumpul” adanya usaha-usaha ini adalah sebuah kegiatan dalam mengoptimalkan limbah kotoran sapi menjadi sebuah peluang bagi masyarakat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dari berbagai aspek. Selain meberikan potensi pada usaha yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Dusun Talang Padang yang berada di kawasan Hutan Produksi, tanaman obat dan rempah seperti tanaman jahe, kunyit dan temulawak adalah tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di antara tegakan-tegakan tanaman kayu-kayuan hutan, tanaman obat dan rempah tersebut adalah bagian dari Program jangka menengah Perhutanan Sosial (PS) yang dapat di upayakan masyarakat dalam meningkatkan sumber-sumber pendapatan keluarga pada komoditas-komoditas yang beragam di kawasan hutan. Tanaman obat dan rempah seperti jahe, kunyit, dan temulawak apabilah di tanam di bawah tegakan-tegakan tanaman karet alam, memilki keuntungan sebagai tanaman yang dapat mengurangi penyakit jamur akar putih pada tanaman karet alam. Diharapkan dari usaha tanaman obat dan rempah yang di lakukan, kotoran sapi sebagai bahan pupuk kandang dapat memberikan hasil yang lebih beragam pada usaha-usaha pertanian. Dan selain itu di harapkan usaha memproduksi tanaman obat dan rempah ini dapat mensuplai kebutuhan-kebutuhan bahan baku jamu gendong pada kelompok-kelompok jamu gendong binaan PT. PERTAMINA, EP. Asset 2 Pendopo Field, sebagai kebutuhan untuk membuat jamu, dimana pemberdayaan kelompok jamu gendong ini akan di arahkan pada pembuatan prodak jamu gendong kemasan untuk memperluas daya serap pasar.   

Adi Iskandar, SP

1 komentar:

Rai Vinsmoke said...

Promo www.Fanspoker.com :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review