Tuesday, February 19, 2019

Beras Organik & Kemandirian Pangan

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, 20 Februari 2019. Bertanam padi adalah salah satu usaha masyarakat Desa Persiapan Simpang Solar, sebagai usaha hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan beras keluarga, sawah-sawah yang ada merupakan sawah tadah hujan, yang di usahakan masyarakat pada lokasi cekungan-cekungan, cekungan tersebut adalah wilayah yang lebih rendah karena wilayah Desa Persiapan Simpang Solar adalah wilayah yang berbukit. Bukit-bukit tersebut di tumbuhi tanaman jenis kayu-kayuan atau tanaman-tanaman hutan lainnya. Karena Desa Persiapan Simpang Solar adalah desa yang berada di sekitar kawasan hutan produksi. Lahan berbukit tersebut juga merupakan kebun-kebun rakyat yang mana telah banyak di usahakan sebagai kebun karet alam. Dulunya kebun-kebun karet ini adalah hutan rakyat sebelum karet alam di kenal oleh masyarakat, kebun karet alam adalah sumber utama pendapatan masyarakat, yang sampai saat ini masih belum dapat memperbaiki prekonomian masyarakat, dari rendahnya harga jual. Lokasi cekungan-cekungan tersebut sudah dimanfaatkan para petani utuk menanam padi sudah dari sejak dulu, menariknya usaha bertaman padi yang di lakukan hampir sama sekali tidak menggunakan pupuk, baik itu pupuk kimia ataupun pupuk organik buatan.
Namun secara berulang-ulang para petani menanam padi tetap mendapatkan hasil panen yang sesuai, informasi ini di peroleh dari pengakuan-pengakuan petani yang memilki sawah di Desa Persiapan Simpang Solar. Hujan adalah sumber air satu-satunya untuk mengairi sawah-sawah yang ada, apabilah rentang waktu musim hujan cukup lama maka sawah-sawah tersebut dapat memberikan hasil panen 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Soal pengendalian hama, penggunaan pestisida kimia di lakukan apabila memang kondisi sawah tersebut hamanya sudah mencapai ambang batas. Hama yang paling dominan merusak tanaman padi adalah Hama Walang Sangit (Leptcorisa oratorius). Cara-cara usaha menanam padi di lakukan oleh petani di Desa Simpang Solar masih di anggap cara-cara biasa, seperti masyarakat pedesaan pada umumnya, mengelola lahan dengan membajak pakai traktor tangan atau pakai cangkul, cara menanam juga tanpa menggunakan mesin, panen menggunakan arit dan hasil panen di jemur dibawah terik sinar matahari lalu di giling ke pabrik. Jumlah lahan persahawan seperti ini memiliki puluhan lokasi yang sudah tergarap, namun belum di ketahui secara pasti mungkin jumlahnya ratusan lokasi cekungan yang dapat di garap menjadi lahan persawahan untuk dapat di kembangkan menjadi sawah-sawah baru. Masing-masing lokasi memiliki luasan rata-rata 1 s/d 2 hektare yang di garap masing-masing keluarga tani paling banyak 1 (satu) lokasi, karena jarak antara sawah cukup jauh, sehingga apabila keluarga ingin menggarap di 2 (dua) lokasi dapat memakan waktu proses pengerjaannya. Sumber benih padi sebagian besar petani di sana, menurut informasi yang di dapat adalah menggunakan benih-benih lokal atau dengan kata lain sumber dan nama jenis padi yang di tanam memilki keberagaman nama dan asal dan mungkin memang ada benih padi yang merupakan bersumber dari daerah tersebut. Karena ini perlu sebuah kegiatan untuk mendata jenis-jenis benih padi yang di pergunakan oleh petani dan riwayat dari benih padi tersebut berasal. Karena cukup penting bagi pertanian organik mengetahui riwayat dari benih itu senddiri. Dari uraian di atas usaha tanam padi yang di lakukan memilki beberapa faktor pendukung sebagai syarat tehnik-tehnik dan kondisi geografi yang mendukung penerepan pertanian organik, namun pertanian organik masih cukup asing bagi masyarakat Desa Persiapan Simpang Solar, untuk itu perlu upaya untuk memperkenalkan pada masyarakat tentang pertanian organik, agar dapat memberikan peluang pada petani keuntungan yang dapat di peroleh dari penerapan usaha pertanian organik, terutama untuk menghasilkan beras organik. Beras organik dapat di hasilkan melalui cara-cara dan perlakuannya pun secara organik, baik itu sumber benih yang merupakan bukan dari hasil rekayasa genetika, tindakan dan perlakuan mulai dari pembukaan lahan sampai penen menjadi beras tidak menambahkan bahan-bahan yang mengandung unsur kimia yang berbahaya, seperti penambahan pupuk dan pestisida kimia. Selain itu, Beras yang di hasilkan untuk dapat memastikan bahwa beras tersebut tidak mengandung bahan-bahan berbahaya harus dipastikan melalui uji laboratorium. Karena tidak menutup kemungkinan dalam proses penerapan ataupun kondisi lahan dan lingkungan pada lahan yang di garap tanpa kita sadari telah tercemar dari zat-zat kimia, logam berat ataupun zat-zat lain yang berbahaya, sehingga dapat mencemari beras yang kita hasilkan. Adanya banyak keuntungan apabila petani di pedesaan dapat menghasilkan beras organik, secara garis besar yaitu, modal yang di keluarkan lebih sedikit, hasil produksi meningkat tanpa pupuk dan pestisida kimia, lebih tahan terhadap serangan hama, harga jual beras lebih mahal dari harga beras biasa. Mengkonsumsi beras organik lebih menjamin kesehatan manusia yang mengkonsumsinya, dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit yang di derita manusia, seperti : Meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat terjadinya penuaan, mencegah terjadinya gangguan pada ginjal, menurunkan tekanan gula darah pada tubuh, mencegah datangnya kanker dan lain-lain. Usaha bertanam padi di Desa Persiapan Simpang Solar, memilki beberapa paktor sebagai syarat untuk menghasilkan beras organik, namun cara-cara perlakuan bertanam padi yang di lakukan, memilki banyak pendugaan-pendugaan, namun dapat di lakukan secara kongkrit dengan menginvetarisir perlakuan masing-masing petani, melihat secara detail kondisi lahan, riwayat benih, dan sebagai langkah-langkah yang paling nyata adalah melakukan uji laboratorium dari beras yang di hasilkan masing-masing petani. Selain itu diperlukan sebuah tindakan untuk mempertegas mengenai standarisasi sistem pertanian organik kepada petani, baik itu melakukan sosialisasi ataupun memberikan penawaran kepada setiap petani untuk menjalankan standarisasi sistem pertanian organik. Karena ada beberapa dugaan-dugaan kuat bahwa usaha bertanam padi yang mereka lakukan tanpa pupuk kimia dan pupuk organik, masih tetap menghasilkan beras. Yaitu : Di duga kuat unsur hara yang di butuhkan tanaman padi tersebut di peroleh dari unsur hara yang terbawah ke sawah melalui air yang mengalir dari daerah perbukitan di sekitar masing-masing sawah. Dan unsur hara yang tersedia di tanah lahan sawah yang di hasilkan dari berkembang biaknya microba-microba penyubur tanaman, dan baik itu microba pengurai bahan-bahan organik seperti sisa-sisa dedaunan, binatang dan sebagainya, ataupun microba penambat N di udara, Microba pelarut Fospat. Yang mana di duga kuat faktor-faktor yang menunjang keadaan Biologi Tanah berjalan sempurna, sehingga ketersediaan unsur hara di dalam tanah dapat menunjuang kesuburan tanaman. Ataupun sumber benih padi “Lokal” yang memiliki kemampuan jaringan tanaman untuk dapat memproduksi sendiri unsur hara yang di perlukan tanamanan baik itu : Unsur hara Nitrogen (N) yang dapat di tambat di udara melalui batang dan daun. Unsur Hara Fosfor atau Phosphor (P) yang di urai melalui microba yang terdapat di perakaran tanaman padi. Dan unsur-unsur lainnya seperti Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau Sulfur (S), Boron (B), Tembaga (C), Seng atau Zinc (Zn) Besi atau Ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor (CI) Natrium (Na), Cobalt (Co), dan Silicone (Si). Yang di serap melalui fungsi akar (rhizosphere function) tanaman yang kuat dan cepat menjalar sehingga dengan leluasa dapat mengakses unsur hara di dalam tanah. Sebagai reprensi untuk memperkuat dugaan-dugaan tersebut adalah salah satu mengenai ulasan di atas yang di peroleh dalam salah satu artikel media online, tentang “Padi Lokal Tanpa Pupuk Hasil 8 Ton”. Dimana dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa Petani Banjar mempunyai ratusan jenis padi lokal. Yang menganut sisitem pertanian lestari dengan masukan rendah (low input sustainable agriculture/LISA) atau bahkan tanpa pupuk. Banjar telah melakukan tehnik ini sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Apakan dugaan-dugaan tersebut memilki kebenaran, sehingga mengisi satu sama lain, baik itu kemampuan benih dalam memperoduksi unsur hara yang di perlukan, ketersediaan unsur hara yang terbawa oleh air dari wilayah perbukitan  dan unsur hara yang tersedia di lahan sawah hasil dari kegiatan micro organisme di dalam tanah. Dari semua dugaan itu di perlukannya pembuktian-pembuktian baik itu menginvetarisir perlakuan petani, dan menginvetarisir keadaan sawah-sawah yang ada. Namun untuk pembuktian tersebut baik itu perlakuan ataupun keadaan sawah masing-masing petani, lebih tepat jika ada usaha untuk melakukan uji sampel dari masing-masing beras yang di hasilkan petani, baik itu uji kadar unsur kimia, unsur logam berat, zat yang berbaya, dan terpenting kandungan zat organik dari beras yang di hasilkan, sehingga dugaan-dugaan yang akan di buktikan melalui kegiatan lapangan dapat lebih kuat dengan adanya pengujian tersebut. Keuntungan dan kelebihan dari penerapan usahatani sistem pertanian organik, dimana secara garis besar bagi masyarakat pedesaan tidaklah sulit jika masyarakat desa memahami tentang usaha pertanian organik, namun kelebihan pertanian organik ini banyak sekali, baik itu : Meningkatnya aktivitas microorganisme yang menguntungkan bagi tanaman, baik itu Microorganisme Rizobium, Microriza, Trocoderma, SP dan lain-lain, yang memilki fungsi dan peran masing-masing, baik itu fungsi penyediaan unsur hara yang di perlukan tanaman, fungsi menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi dari beras yang di hasilkan, beras menjadi pulen, terasa manis dan segar, dan memiliki daya simpan yang lebih lama.Meningkatkan ketahanan dari organisme penggangu dan lebih tahan terhadap serangan penyakit, karena ketersedian unsur hara macro dan micro lengkap terpenuhi sehingga tanaman lebih kuat dan sehat. Membantu mengurangi erosi karena tanah lebih gembur dan memilki banyak rongga-rongga yang memilki sifat dapat menahan air dan penyimpanan oksigen dalam tanah, sehingga air tidak mudah mengalir. Sehingga dari kelebihan-kelebihan tersebut beras organik yang di hasilkan harga jualnya jauh lebih mahal dari beras biasa, karena beras-beras organik ini sangat sulit di peroleh karena banyak para petani tidak menerapkan pertanianna dengan sistem pertanian organik. Keseimbangan biologi tanah dapat memberikan kelangsungan hidup microoraganisme yang menguntungkan tanaman dapat memberikan siklus sistem pertanian organik secara berkelanjutan tanpa melakukan usaha-usaha perbaikan biologi tanah yang lebih besar. Dari uraian tersebutlah yang melatar belakangi adanya program Usaha Budidaya Padi Organik di Desa Persiapan Simpang Solar, program ini bertujuan untuk memperkenalkan pada masyarakat bagaimana mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil penerepan sistem pertanian organik, tanpa harus memperluas areal tanam dan pemberian pupuk-pupuk kimia. Dengan cara menyesuaikan sistem pertanian yang  sudah mereka lakukan pada sistem yang medekati cara-cara pertanian organik, sehingga para petani dapat memahami betul apa itu sistem pertanian organik dalam menghasilkan beras organik, yang mana tujuan ini agar para petani dapat meningkatkan hasil panennya, dan menghasilkan beras organik yang mempunyai nilai kesehatan dan nilai jual yang tinggi, agar para petani selain untuk dapat memenuhi kebutuhan beras keluarga, juga dapat menjual beras organik yang dapat melalui peningkatan hasil panen dan harga jual yang tinggi. Yang harapannya melalui penerpan sistem pertanian organik untuk dapat menghasilkan beras organik dapat memperbaiki prekonomian keluarga tani, melalui pengembangan usaha bertanam padi organik. Yang selama ini usaha bertanam padi hanya untuk memenuhi kebutuhan beras keluarga, tidak untuk di jual, dimana untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang lainnya di peroleh dari usaha berkebun karet alam. Selain itu program ini juga secara garis besar bertujuan untuk meningkatkan prekonomian keluarga tani baik itu pengembangan usaha-usaha pertanian yang sudah di lakukan, juga penggalian potensi-potensi usaha yang dapat di garap terutama di sektor pertanian, baik itu pengembangan dari usaha yang ada, juga pengembangan produk turunan dari usahatani yang sudah di jalankan. Misalnya pengembangan usaha bertanam padi organik melalui usaha jasa lingkungan sebagai desa yang berada di kawasan pinggiran hutan, usaha jasa edukasi, usaha jasa wisata alam dan pertanian lain-lain sehingga masyarakat terutama keluarga tani dapat memperbaiki prekonomian keluarga di segala aspek.              

Adi Iskandar, SP  

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review