Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir, 20 Februari 2019. Bertanam padi adalah salah satu usaha
masyarakat Desa Persiapan Simpang Solar, sebagai usaha hanya untuk sekedar
memenuhi kebutuhan beras keluarga, sawah-sawah yang ada merupakan sawah tadah
hujan, yang di usahakan masyarakat pada lokasi cekungan-cekungan, cekungan
tersebut adalah wilayah yang lebih rendah karena wilayah Desa Persiapan Simpang
Solar adalah wilayah yang berbukit. Bukit-bukit tersebut di tumbuhi tanaman
jenis kayu-kayuan atau tanaman-tanaman hutan lainnya. Karena Desa Persiapan
Simpang Solar adalah desa yang berada di sekitar kawasan hutan produksi. Lahan
berbukit tersebut juga merupakan kebun-kebun rakyat yang mana telah banyak di
usahakan sebagai kebun karet alam. Dulunya kebun-kebun karet ini adalah hutan
rakyat sebelum karet alam di kenal oleh masyarakat, kebun karet alam adalah
sumber utama pendapatan masyarakat, yang sampai saat ini masih belum dapat
memperbaiki prekonomian masyarakat, dari rendahnya harga jual. Lokasi
cekungan-cekungan tersebut sudah dimanfaatkan para petani utuk menanam padi
sudah dari sejak dulu, menariknya usaha bertaman padi yang di lakukan hampir
sama sekali tidak menggunakan pupuk, baik itu pupuk kimia ataupun pupuk organik
buatan.
Namun secara berulang-ulang para petani menanam padi tetap mendapatkan
hasil panen yang sesuai, informasi ini di peroleh dari pengakuan-pengakuan
petani yang memilki sawah di Desa Persiapan Simpang Solar. Hujan adalah sumber
air satu-satunya untuk mengairi sawah-sawah yang ada, apabilah rentang waktu
musim hujan cukup lama maka sawah-sawah tersebut dapat memberikan hasil panen 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Soal pengendalian hama, penggunaan pestisida
kimia di lakukan apabila memang kondisi sawah tersebut hamanya sudah mencapai
ambang batas. Hama yang paling dominan merusak tanaman padi adalah Hama Walang
Sangit (Leptcorisa oratorius). Cara-cara
usaha menanam padi di lakukan oleh petani di Desa Simpang Solar masih di anggap
cara-cara biasa, seperti masyarakat pedesaan pada umumnya, mengelola lahan
dengan membajak pakai traktor tangan atau pakai cangkul, cara menanam juga
tanpa menggunakan mesin, panen menggunakan arit dan hasil panen di jemur
dibawah terik sinar matahari lalu di giling ke pabrik. Jumlah lahan persahawan
seperti ini memiliki puluhan lokasi yang sudah tergarap, namun belum di ketahui
secara pasti mungkin jumlahnya ratusan lokasi cekungan yang dapat di garap
menjadi lahan persawahan untuk dapat di kembangkan menjadi sawah-sawah baru.
Masing-masing lokasi memiliki luasan rata-rata 1 s/d 2 hektare yang di garap
masing-masing keluarga tani paling banyak 1 (satu) lokasi, karena jarak antara
sawah cukup jauh, sehingga apabila keluarga ingin menggarap di 2 (dua) lokasi
dapat memakan waktu proses pengerjaannya. Sumber benih padi sebagian besar
petani di sana, menurut informasi yang di dapat adalah menggunakan benih-benih
lokal atau dengan kata lain sumber dan nama jenis padi yang di tanam memilki
keberagaman nama dan asal dan mungkin memang ada benih padi yang merupakan
bersumber dari daerah tersebut. Karena ini perlu sebuah kegiatan untuk mendata
jenis-jenis benih padi yang di pergunakan oleh petani dan riwayat dari benih
padi tersebut berasal. Karena cukup penting bagi pertanian organik mengetahui
riwayat dari benih itu senddiri. Dari uraian di atas usaha tanam padi yang di
lakukan memilki beberapa faktor pendukung sebagai syarat tehnik-tehnik dan
kondisi geografi yang mendukung penerepan pertanian organik, namun pertanian
organik masih cukup asing bagi masyarakat Desa Persiapan Simpang Solar, untuk
itu perlu upaya untuk memperkenalkan pada masyarakat tentang pertanian organik,
agar dapat memberikan peluang pada petani keuntungan yang dapat di peroleh dari
penerapan usaha pertanian organik, terutama untuk menghasilkan beras organik. Beras
organik dapat di hasilkan melalui cara-cara dan perlakuannya pun secara
organik, baik itu sumber benih yang merupakan bukan dari hasil rekayasa
genetika, tindakan dan perlakuan mulai dari pembukaan lahan sampai penen
menjadi beras tidak menambahkan bahan-bahan yang mengandung unsur kimia yang berbahaya,
seperti penambahan pupuk dan pestisida kimia. Selain itu, Beras yang di
hasilkan untuk dapat memastikan bahwa beras tersebut tidak mengandung
bahan-bahan berbahaya harus dipastikan melalui uji laboratorium. Karena tidak
menutup kemungkinan dalam proses penerapan ataupun kondisi lahan dan lingkungan
pada lahan yang di garap tanpa kita sadari telah tercemar dari zat-zat kimia,
logam berat ataupun zat-zat lain yang berbahaya, sehingga dapat mencemari beras
yang kita hasilkan. Adanya banyak keuntungan apabila petani di pedesaan dapat
menghasilkan beras organik, secara garis besar yaitu, modal yang di keluarkan
lebih sedikit, hasil produksi meningkat tanpa pupuk dan pestisida kimia, lebih
tahan terhadap serangan hama, harga jual beras lebih mahal dari harga beras
biasa. Mengkonsumsi beras organik lebih menjamin kesehatan manusia yang
mengkonsumsinya, dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit yang di derita
manusia, seperti : Meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat terjadinya
penuaan, mencegah terjadinya gangguan pada ginjal, menurunkan tekanan gula
darah pada tubuh, mencegah datangnya kanker dan lain-lain. Usaha bertanam padi
di Desa Persiapan Simpang Solar, memilki beberapa paktor sebagai syarat untuk
menghasilkan beras organik, namun cara-cara perlakuan bertanam padi yang di
lakukan, memilki banyak pendugaan-pendugaan, namun dapat di lakukan secara
kongkrit dengan menginvetarisir perlakuan masing-masing petani, melihat secara
detail kondisi lahan, riwayat benih, dan sebagai langkah-langkah yang paling
nyata adalah melakukan uji laboratorium dari beras yang di hasilkan
masing-masing petani. Selain itu diperlukan sebuah tindakan untuk mempertegas
mengenai standarisasi sistem pertanian organik kepada petani, baik itu melakukan
sosialisasi ataupun memberikan penawaran kepada setiap petani untuk menjalankan
standarisasi sistem pertanian organik. Karena ada beberapa dugaan-dugaan kuat
bahwa usaha bertanam padi yang mereka lakukan tanpa pupuk kimia dan pupuk organik,
masih tetap menghasilkan beras. Yaitu : Di duga kuat unsur hara yang di
butuhkan tanaman padi tersebut di peroleh dari unsur hara yang terbawah ke
sawah melalui air yang mengalir dari daerah perbukitan di sekitar masing-masing
sawah. Dan unsur hara yang tersedia di tanah lahan sawah yang di hasilkan dari
berkembang biaknya microba-microba penyubur tanaman, dan baik itu microba
pengurai bahan-bahan organik seperti sisa-sisa dedaunan, binatang dan
sebagainya, ataupun microba penambat N di udara, Microba pelarut Fospat. Yang
mana di duga kuat faktor-faktor yang menunjang keadaan Biologi Tanah berjalan
sempurna, sehingga ketersediaan unsur hara di dalam tanah dapat menunjuang kesuburan
tanaman. Ataupun sumber benih padi “Lokal” yang memiliki kemampuan jaringan
tanaman untuk dapat memproduksi sendiri unsur hara yang di perlukan tanamanan
baik itu : Unsur hara Nitrogen (N) yang dapat di tambat di udara melalui batang
dan daun. Unsur Hara Fosfor atau Phosphor (P) yang di urai melalui microba yang
terdapat di perakaran tanaman padi. Dan unsur-unsur lainnya seperti Kalium (K),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang atau Sulfur (S), Boron (B), Tembaga (C),
Seng atau Zinc (Zn) Besi atau Ferro (Fe), Molibdenum (Mo), Mangan (Mn), Khlor
(CI) Natrium (Na), Cobalt (Co), dan Silicone (Si). Yang di serap melalui fungsi
akar (rhizosphere function) tanaman yang kuat dan cepat menjalar sehingga
dengan leluasa dapat mengakses unsur hara di dalam tanah. Sebagai reprensi untuk
memperkuat dugaan-dugaan tersebut adalah salah satu mengenai ulasan di atas
yang di peroleh dalam salah satu artikel media online, tentang “Padi Lokal
Tanpa Pupuk Hasil 8 Ton”. Dimana dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa
Petani Banjar mempunyai ratusan jenis padi lokal. Yang menganut sisitem
pertanian lestari dengan masukan rendah (low input sustainable
agriculture/LISA) atau bahkan tanpa pupuk. Banjar telah melakukan tehnik ini
sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Apakan dugaan-dugaan tersebut memilki
kebenaran, sehingga mengisi satu sama lain, baik itu kemampuan benih dalam
memperoduksi unsur hara yang di perlukan, ketersediaan unsur hara yang terbawa
oleh air dari wilayah perbukitan dan
unsur hara yang tersedia di lahan sawah hasil dari kegiatan micro organisme di
dalam tanah. Dari semua dugaan itu di perlukannya pembuktian-pembuktian baik
itu menginvetarisir perlakuan petani, dan menginvetarisir keadaan sawah-sawah
yang ada. Namun untuk pembuktian tersebut baik itu perlakuan ataupun keadaan
sawah masing-masing petani, lebih tepat jika ada usaha untuk melakukan uji
sampel dari masing-masing beras yang di hasilkan petani, baik itu uji kadar
unsur kimia, unsur logam berat, zat yang berbaya, dan terpenting kandungan zat
organik dari beras yang di hasilkan, sehingga dugaan-dugaan yang akan di
buktikan melalui kegiatan lapangan dapat lebih kuat dengan adanya pengujian
tersebut. Keuntungan dan kelebihan dari penerapan usahatani sistem pertanian
organik, dimana secara garis besar bagi masyarakat pedesaan tidaklah sulit jika
masyarakat desa memahami tentang usaha pertanian organik, namun kelebihan
pertanian organik ini banyak sekali, baik itu : Meningkatnya aktivitas microorganisme
yang menguntungkan bagi tanaman, baik itu Microorganisme Rizobium, Microriza,
Trocoderma, SP dan lain-lain, yang memilki fungsi dan peran masing-masing, baik
itu fungsi penyediaan unsur hara yang di perlukan tanaman, fungsi menekan pertumbuhan
hama dan penyakit tanaman. Meningkatkan cita rasa dan kandungan gizi dari beras
yang di hasilkan, beras menjadi pulen, terasa manis dan segar, dan memiliki
daya simpan yang lebih lama.Meningkatkan ketahanan dari organisme penggangu dan
lebih tahan terhadap serangan penyakit, karena ketersedian unsur hara macro dan
micro lengkap terpenuhi sehingga tanaman lebih kuat dan sehat. Membantu mengurangi
erosi karena tanah lebih gembur dan memilki banyak rongga-rongga yang memilki
sifat dapat menahan air dan penyimpanan oksigen dalam tanah, sehingga air tidak
mudah mengalir. Sehingga dari kelebihan-kelebihan tersebut beras organik yang
di hasilkan harga jualnya jauh lebih mahal dari beras biasa, karena beras-beras
organik ini sangat sulit di peroleh karena banyak para petani tidak menerapkan
pertanianna dengan sistem pertanian organik. Keseimbangan biologi tanah dapat
memberikan kelangsungan hidup microoraganisme yang menguntungkan tanaman dapat
memberikan siklus sistem pertanian organik secara berkelanjutan tanpa melakukan
usaha-usaha perbaikan biologi tanah yang lebih besar. Dari uraian tersebutlah
yang melatar belakangi adanya program Usaha Budidaya Padi Organik di Desa
Persiapan Simpang Solar, program ini bertujuan untuk memperkenalkan pada
masyarakat bagaimana mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil
penerepan sistem pertanian organik, tanpa harus memperluas areal tanam dan
pemberian pupuk-pupuk kimia. Dengan cara menyesuaikan sistem pertanian
yang sudah mereka lakukan pada sistem
yang medekati cara-cara pertanian organik, sehingga para petani dapat memahami
betul apa itu sistem pertanian organik dalam menghasilkan beras organik, yang
mana tujuan ini agar para petani dapat meningkatkan hasil panennya, dan
menghasilkan beras organik yang mempunyai nilai kesehatan dan nilai jual yang
tinggi, agar para petani selain untuk dapat memenuhi kebutuhan beras keluarga,
juga dapat menjual beras organik yang dapat melalui peningkatan hasil panen dan
harga jual yang tinggi. Yang harapannya melalui penerpan sistem pertanian
organik untuk dapat menghasilkan beras organik dapat memperbaiki prekonomian
keluarga tani, melalui pengembangan usaha bertanam padi organik. Yang selama
ini usaha bertanam padi hanya untuk memenuhi kebutuhan beras keluarga, tidak
untuk di jual, dimana untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang lainnya di
peroleh dari usaha berkebun karet alam. Selain itu program ini juga secara
garis besar bertujuan untuk meningkatkan prekonomian keluarga tani baik itu
pengembangan usaha-usaha pertanian yang sudah di lakukan, juga penggalian
potensi-potensi usaha yang dapat di garap terutama di sektor pertanian, baik
itu pengembangan dari usaha yang ada, juga pengembangan produk turunan dari
usahatani yang sudah di jalankan. Misalnya pengembangan usaha bertanam padi organik
melalui usaha jasa lingkungan sebagai desa yang berada di kawasan pinggiran
hutan, usaha jasa edukasi, usaha jasa wisata alam dan pertanian lain-lain
sehingga masyarakat terutama keluarga tani dapat memperbaiki prekonomian
keluarga di segala aspek. Adi Iskandar, SP
0 komentar:
Post a Comment